Parallel Computation : Distributed Processing
Nama anggota kelompok:
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut distributed processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi. Salah satu bentuk dari distributed processing adalah arsitektur client-server. Menurut Wikipedia, klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server.
- Hilman Syafei (53412484)
- Inas Nabilah (53412660)
- Karima Tiara Suny (54412024)
- Luki Firmansyah (54412259)
- Muhamad Fajar Sidiq (54412782)
Definisi umum dari pemrosesan
terdistribusi (distributed processing) yaitu cara untuk mempercepat pengolahan
data atau informasi dengan mendistribusikan pekerjaan atau intruksi ke banyak
komputer yang telah dipilih untuk memberi kekuatan pemrosesan yang lebih cepat.
Pemrosesan terdistribusi biasa disebut juga dengan komputasi terdistribusi. Tujuan
dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya
(sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam
suatu sistem gabungan yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi
dari kapasitas individual komponen-komponennya.
Tujuan lain yang ingin dicapai dalam
komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan bahwa sumber daya yang
dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang
terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan
pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut
seolah-olah sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa
digunakannya. Dalam prosesnya setiap komputer berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama.
Definisi lain dari distributed
processing adalah mengerjakan semua proses pengolahan data secara bersama antara komputer
pusat dengan beberapa komputer yang lebih kecil dan saling dihubungkan melalui
jalur komunikasi. Setiap komputer tersebut memiliki prosesor mandiri sehingga
mampu mengolah sebagian data secara terpisah, kemudian hasil pengolahan tadi
digabungkan menjadi satu penyelesaian total. Jika salah satu prosesor mengalami
kegagalan atau masalah yang lain akan mengambil alih tugasnya.
Dengan
kemajuan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi atau lebih dikenal
dikenal dengan istilah Telematika atau dalam istilah asingnya ICT (Information
and Communication Technology) menawarkan sesuatu yang pada awal perkembangan
komputer sangatlah mahal yaitu mini komputer, workstation dan personal komputer
yang memiliki kemampuan setara mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut distributed processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi. Salah satu bentuk dari distributed processing adalah arsitektur client-server. Menurut Wikipedia, klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server.
Komponen client juga sering disebut
sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen
client dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima
masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang
dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan
mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server,
umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh
server. Komponen server akan menerima request dari client, dan langsung
memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client
pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi
dengan pengguna.
Pada
sistem client-server dengan server tunggal, server akan memiliki beban yang
semakin berat jika semakin banyak aplikasi yang ada di server dan semakin
banyak client yang me-request aplikasi-aplikasi tersebut. Salah satu solusi
untuk bisa mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan sistem
komputasi terdistribusi. Dalam sistem ini, aplikasi-aplikasi akan
didistribusikan secara fisik maupun logik. Secara fisik, aplikasi akan
didistribusikan ke beberapa mesin, sehingga server akan merupakan sebuah
kesatuan yang terdiri dari beberapa mesin. Salah satu deskripsi sederhana untuk
menjelaskan sistem terdistribusi ini adalah sistem layanan nasabah di sebuah
bank. Teller ibarat sebuah server yang digunakan untuk melayani berbagai macam
transaksi, seperti stor tabungan, transfer, dan pengambilan tabungan.
Transaksi-transaksi itu bisa dianggap sebagai aplikasi-aplikasi yang bisa
dilakukan oleh sebuah server. Jika nasabah yang antri untuk dilayani semakin
banyak sementara teller hanya satu orang, maka beban teller akan berat, antrian
akan sangat lama untuk bisa dilayani semua. Solusinya adalah dengan menambah
beberapa teller, sehingga antrian bisa didistribusikan ke beberapa teller itu.
Dalam konteks sistem terdistribusi secara logik, sistem akan dibagi-bagi
berdasarkan aplikasi logik, sistem model ini tidak memandang apakah setiap
aplikasi itu berada di mesin yang sama atau berbeda.
Sumber:
Comments
Post a Comment